laporan pratikum alat ukur dasar Lab Geografi unsyiah



LAPORAN PRATIKUM FISIKA GEOGRAFI
ALAT UKUR DASAR

OLEH
Wira Yaqin Pelas
1706101040050





FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2017





DAPTAR ISI

I.I.              Kata pengantar  
I.II.                                   Bab I
a.       Latar belakang
b.       Tujuan
c.       Mamfaat
I.III.                    Bab II
a.       Teori pengukuran
I.IV.                    Bab III
I.V.                       Daptar pustaka














KATA PENGANTAR

Dengan rahmat allah yang mana dia telah memberikan kita nikmat hidup dan nikmat yang lainnya, yang wajib kita syukuri dikarnakan berkap rahmad beliau saya bisa menyelesaikan tugas pratikum dengan baik dan benar waluapun mungkin nanti terdapat banyak kesalahan

Syalawat dan salam tidak lupa kita hadiahkan ke arwah junjungan alam yang mana ia telah membawa kita dari lam kegelapan ilmu pengetahuan hingga kea lam yang terang benderang oleh iman,ilmu pengetahuan dan islam .

Terimaksih saya ucapkan kepada pembimbing pratikum yang telah mengejari kami tatacara dan ilmu di lab yang tidak mungkin kami ke tahuan tampa ajaran didikan dan bimbingan dari kakak pembimbing
           
 laporan  ini saya buat dan saya susun untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kepada saya , dan Alhamdulillah tugas yang dberikan telah selesai dengan baik dan benar walau terkadang nati setelah pengoreksian terdapat banyak kesalahan yang mungkin saya tidak ketahui.

Penulis ini menyadari bahwa tugas yang di berikan ini jauh sangat bermamfaat bagi saya untuk menmbah pengalaman dan ilmu , Dari kesempurnaan dan masih mengalami kekurangan baik dari segi isi maupun penyusunannya. Maka dari itu, kritik dan saran dari kakak pembimbing sangat diharapkan untuk menyempurnakan laporan  ini.

Darussalam,16 October 2017
Penyusun laporan

WiraYaqin Pelas
                                                                                                        Nim : 1706101040050


BAB I
1.      Latar belakang
Ilmu Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berlandaskan eksperimen, dimana eksperimen itu sendiri terbagi dalam beberapa tahapan, di antaranya pengamatan, pengukuran, menganalisis, dan membuat laporan hasil eksperimen. Dalam melakukan eksperimen diperlukan pengukuran dan alat yang digunakan di dalam pengukuran yang disebut alat ukur.
Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang tradisional maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern. Oleh sebab itu, Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Praktikan akan terampil dalam praktikum apabila mereka memiliki keterampilan melakukan pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil ukur, menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan yang berlaku, dan dapat melakukan kalibrasi alat ukur serta yang paling dasar praktikan mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, komponen-komponen, dan prinsip kerja.




2.      Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
          i.          Menggunakan Jangka Sorong dan Mikrometer skrup sebagai alat pengukur panjang, tebal, dan Neraca O’houss sebagai alat pengukur massa benda.
        ii.          Menentukan massa jenis benda homogen yang berbentuk teratur (simetris).
      iii.          Menentukan angka ketidakpastian hasil pengukurannya.

3.       Mamfaat
·         Mepermudah mahasiswa untuk pahami dan mengerti dan tau cara mengunakan dan cara mengukur dengan menggunakan neraca O HOUSE,micrometer skrup.
·         Memahami dan tau  cara menjelaskan dan mengukur mengunakan alat ukur


BAB II
DASAR-DASAR TEORI RALAT

I.                   TEORI  PENGUKURAN
Berdasarkanazas pengukuran dinyatakan bahwa,setiap pengukuran selalu dihinggapi oleh nilai ketidak pastianini adalah sebagai berikut

1.      Adanya Nilai Skala Terkecil.
Adanya skala terkecil yang dihasilkan oleh keterbatasan alat ukur yang digunakan pengukuran selalu dilakukan dengan menggunakan suatu alat ukur  yang dilengkapi dengan skala yaitu goresan besar dan kecil sebagai pembagi yang dibubuhi dengan angka tertentu. Karena itu setiap alat ukur memiliki  Nilai Skala Terkecil (NST  ),yang bisa dicantumkan pada skala ukur pada skala ukur tersebut,baik alat ukur meteran,busur lingkaran dan alat ukur digital.
Secara fisis, jarak antara dua goresan kecil yang sangat berdekatan dengan jarak kurang dari 1mm. hal ini disebabkan karena mata manusia (tamapa lat bantu)sukar melihat jarak yang kurang dari  1mm. keadaan tersebut akan menjadi lebih buruk lagi jika ujung atau pinggir  objek yang di ukur ,tidak tajam. Nilai Skala Terkecil dari suatu alat ukur .
Banyak alat ukur dilengkapi dengan skala pembatu bacaaan yaitu skala nonius. Skala ini bantu dapatmembantu alat ukur mempunyai kemampuan ukur yang lebih tinggi,sebab jarak antara dua garis skala  yang berdekatan dapat dibagi lagi sehingga pembacaan nilai ukur menjadi lebih teliti lagi.

2.      Adanya Ketikpastian bersistem, diantaranya  :
Ø  Kesalahan kali brasi, yaitu pemberian nilai skala yang tidak tepat.
Ø  Kesalahan tidak nol, yaitu sebelum digunakan untuk mengukur,alat ukur telah menunjukkan nilai skala tertentu yang telah menunjukkan nilai skala tertentu yang bukan nol.
3.      Adanya ketidak pastian acak. Diantaranaya seperti gerak brown melekul-melekul udara yang dapat mengganggu penunjukkan jarum alat ukur yang halus.
4.      Keterbatasan keterampilan pengamat






BAB III

I.I . Tempat dan waktu percobaan
    Tempat sudah nyaman dan ada kesulitan ketikan  ketika kami memakai tempat tersebut di karnakan di atas ada kipas angin yang mempersulit pratek massa .
    Watku perboaan sangat terjepit atau sangat sempit dikarnakan waktu yang terlalu singkat dan di potong oleh mata kuluiah lain.
I.II. Alat yang di gunakan
1)      Neraca O”HOUSS
2)      Miccrometer skrup
3)      Janka sorong
I.III. Presedur percobaan
1.      Ukur massa masing masing kubus dan silinder dengan menggunakan neraca O”HOUSS.
2.      Gunakan jangka sorong untuk mengukur panjang sisi kubus sebanyak 5 kali, dengan perulangan pada posisi yang berbeda.
3.      Ukur diameter silinder logam dengan menggunakan micrometer skrup sebanyak 5 kali pengulangan pada posisi yang berbeda.
4.      Buat table pengamatan dan tulis data hasil pengukuran yang telah anda lakukan lengkap dengan ketidak pastiannya   
I.IV. Hasil percobaan
Hasil pengukuran Kubus Tembaga dengan menggunakan Micrometer skrup
Percobaan
SU
SN
Hasil
1
cc
0,035
20,035mm
2
20
0,025
20,025mm
3
20
0,028
20,028mm
4
20
0,025
20,025mm
5
20
0,023
20,023mm

Hasil  pengukuran Silinder Tembaga dengan menggunakan Micrometer skrup
Percobaan
SU
SN
Hasil
1
10
0,035
10,035mm
2
10
0,025
10,025mm
3
10
0,025
10,025mm
4
10
0,025
10,025mm
5
10
0,025
10,025mm
Pengukuran Kubus Tembaga menggunakan janka sorong.
Percobaan
SU
SN
Hasil
1
1
0,2
1,2cm
2
1
0,2
1,2cm
3
1
0,2
1,2cm
4
1
0,2
1,2cm
5
1
0,2
1,2cm

Pengukuran Silinder Tembaga menggunakan jangka sorong.
Percobaan
SU
SN
Hasil
1
2
0
2
2
2
0
2
3
2
0
2
4
2
0
2
5
2
0
2

 Keterangan :        SU= Skala Utama
                        SN= Skala Nonius
Catatan: Hasil = skala utama + skala nonius (ketelitian alat)     

Pengukuran massa Kubus Tembaga dengan menggunakan neraca O”HOUSS
SU
SN
Hasil
60
1,34
61,34

Pengukuran massa Silinder Tembaga dengan menggunakan neraca O”HOUSS
SU
SN
Hasil
10
0,34
10,34g

I.V. Tugas dan bahan pretes
1.      Tentukan massa jenis masing-masing kubus dan silinder logam , lengkap dengan angka ketidak pastiannya masing masing.
2.      Tentukan kesalah relative dan masing-masing pengukuran massa jenis kubus dan massa jenis silinder logam.
3.      Bandingkan nilai massa jenis logam yang di peroleh dari hasil percobaan dengan massa jenis logam pada table literature.  Jika terdapat perbedaaan, jelaskan apa saja kesalahan-kesalahan percobaan yang mungkin dilakukan.
4.      Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.

Jawab
1.      Angka ketidak pastian kubus tembaga


2.       

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat ukur dasar listrik LAPORAN LAB GEOGRAFI UNSYIAH 2017

Laporan Ilmu Ukur Tanah Geigrafi Unsyiah